PEMANDIAN
AIR PANAS TIRTA HUSADA DESA KEDUNGOLENG PERLU SENTUHAN
Oleh
: Murniyati
Abstrack
Pemandian
Air Panas Tirta Husada
adalah objek wisata yang terletak di desa Kedungoleng bagian Barat tepatnya di pedukuhan
Cipanas. Pemandian Air Panas Tirta Husada
sebagai salah satu tempat wisata pemandian air
panas alami yang dipercaya banyak orang dapat
dimanfaatkan untuk terapi berbagai macam penyakit seperti penyakit kulit, rematik, pegal-pegal,
linu dan lain-lain dengan berendam, selain itu juga sering di jadikan tempat
rekreasi bersama keluarga yang cukup nyaman.Namun sayangnya tempat wisata PAP
Tirta Husada yang sangat
potensial menjadi tempat rekreasi untuk melepas penatdan rasa jenuh setelah
menjalani aktivitas sehari-hariini rupanyamasih kurang diminati oleh wisatawan,
hal ini disebabkan oleh pengelolaan tempat wisata yang masih terbilangsangat spesifik yaknihanya menawarkan air panas alami
saja.Melihat hal ini maka pihak pengelola objek wista PAP Tirta Husada harus
segera membenahi realitas yang ada dengan memberi sentuhan baru yaitu
memperluas dan memperkaya fasilitas objek wisataserta mempromosikannya agar
wisatawan lebih berminat untuk berkunjung dan meningkatkan volume pengunjung
sehingga Pemandian Air Panas Tirta Husada menjadi objek wisata faforit daerah.
Key
word : Kedungoleng, wisata, Tirta Husada
Pendahuluan
Kedungoleng adalah desa di kecamatanPaguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia. Kedungoleng secara Geografis terbagi
menjadi dua wilayah yaitu Kedungoleng Bagian Barat dan Kedungoleng Bagian Timur
dimana pembatasnya adalah sebuah hutan pinus, warga Kedungoleng menyebutnya
Igir Kenanthi (profil Desa Kedungoleng). Pusat pelaksanaan Pemerintahan desa terletak di Kedungoleng bagian
Barat dengan sebutan pedukuhan Cipanas. Desa Kedungoleng Terdiri dari beberapa Padukuhan antara lain
Padukuhan Karangasem (Berbatasan langsung dengan Desa Kedungbanteng), Padukuhan
Karanganyar, Padukuhan Karangbenda, Padukuhan Ciwaringin, Pedukuhan Cibeler, Pedukuhan
Kedawung, Pedukuhan Cipanas, Pedukuhan Cigobang, Pedukuhan Cilancing, Pedukuhan
Dawuhan, dan Pedukuhan Mapag. Desa ini mempunyai tempat wisata Pemandian Air
Panas dengan nama Tirta Husada yaitu objek wisata yang menawarkan air panas
asli yang berguna untuk terapi bemacam-macam penyakit seperti penyakit kulit,
rheumatik, dan juga sebagai tempat rekreasi yang memiliki potensi alam sangat
baik. terletak di desa Kedungoleng Kecamatan Paguyangan. Jarak Tempuh dari
Ibukota Kabupaten ±75Km, Ibukota Kecamatan Paguyangan ±5 Km, dan dari Kota
Bumiayu ±10 Km. Daya Tarik Wisata adalah Pemandangan Alam Pegunungan
Hutan pinus.Wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada sebenarnya memiliki potensi yang cukup baik, wisata
Pemandian Air Panas Tirta HusadaKedungoleng atau biasa disebut pemandian Cipanas
Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, menjadi tempat favorit
warga mengisi libur tahun baru, Berendam dan mandi air panas yang dapat
menyembuhkan penyakit kulit, rematik dan lain-lain. Mereka yang berkunjung rata
rata adalah rombongan keluarga.Adapula pasangan muda-mudi.Di lokasi, pengunjung
memanfaatkan kolam-kolam pemandian dan kolam renang untuk menikmati kehangatan
berendam di air belerang tersebut (Suara Merdeka).
Namun pada
kenyatan yang adapotensi ini sangat disayangkan, dari hasil penelitian rupanya pengelolaan
pemandian Air Panas Tirta Husada masih terbilang sangat spesifik yakni
hanya menawarkan air panas alami saja. Melihat hal ini maka Pihak
pengelola objek wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada harus segera membenahi
realitas yang ada.Salah satu alternatif yang ditawarkan dalam upaya pengentasan
masalah tersebut adalah dengan memberi sentuhan baru yaitu
memperluas dan memperkaya fasilitas objek wisata serta mempromosikannya agar
wisatawan lebih berminat untuk berkunjung dan meningkatkan volume pengujung
sehingga Pemandian Air Panas Tirta Husada menjadi objek wisata faforit daerah.
Jika pemaanfatan pengelolaan objek wisata dapat diterapkan secara optimal maka
hasil pendapatannya pun bisa sangat membantu dalam kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat dalam rangka pembangunan desa yang mandiri yang membawa pengaruh
besar dan patut menjadi kebanggaan daerah, hal itu di ungkapkan oleh Bapak Slamet salah satu
warga setempat saat diwawancara (02 Juli 2014).
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, tulisan ini akan mencoba menguraikan mengapa
objek wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada kurang di minatioleh para
pengunjung atau wisatawan, padahal jika melihat dari potensi alam yang ada di
objek wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada tersebut seharusnya sangat mampu
membuat volume pengunjung yang banyak sehingga target pendapatan pun meningkat
lebih tinggi.
Pengelolaan Pemandian Air
Panas Tirta Husada Kedungolng masih berkategori spesifik
Untuk
Mendeskripsikan realitas yang terjadi di Pemandiaan Air Panas Tirta Husada Cipanas
desa Kedungoleng, penulis akan mencoba menguraikan tentang potensi yang ada di
objek wisata tersebut yang sekiranya bisa dikembangkan secara optimal untuk
pemanfaatan yang lebih maksimal dalam pengelolanya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di
sebutkan makna dari kata potensi. po.ten.siialahkemampuan yangmempunyai kemungkinanuntuk
dikembangkan;kekuatan; kesanggupan;daya.Katapotensi diartikan sebagai suatu kemampuan
yang dapatdikembangkan dan potensi daerah adalah segala kemampuanyang ada pada
suatu daerah yang dapat dikembangkan.Potensi
daya tarik suatu obyek wisata adalah suatu sifat yangdimiliki oleh suatu obyek
berupa keunikan, keaslian,kelangkaan, atau lain dari pada yang lain memiliki
sifat yang menimbulkan semangat dan nilai bagi wisatawan.Suatu tempat atau
keadaan alam yang sangat menarik pastisangat dinikmati oleh wisatawan pada
umumnya. Objek wisatayang mempunyai potensi dan daya tarik wisata yang baik
harusterus dibangun dan dikembangkan, sehinnga mempunyai dayatarik agar wisatawan puas akan objek wisata
yangdikunjunginya.Potensi dan daya tarik wisata di dalam obyek wisata
yangberwujud pada ciptaan Tuhan Yang Maha Esa adalah keadaanalam. Daya tarik
suatu obyekwisata sebagai sumber daya wisata antara lain: daya tarik historis,lokasi
suatu kawasan obyek wisata yang memberikan suatupemandangan yang indah, perkembangan tehnik pengelolaan yang
baik.Daya tarik suatu obyek wisata yang memiliki potensi haruslahmempunyai
suatu keanekaragaman sumber daya alam hayati dandan ditunjang oleh keadaan
lingkungannya (www.rafansdetik.blogdetik.com).
Sedangkan pengertian obyek wisata
meurut dari beberapa sumber acuannya, antara lain adalah: Peraturan
Pemerintah No. 24/1979 menjelaskan bahwaobyek wisata adalah : perwujudan
dari ciptaan manusia, tatahidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat
keadaanalam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi. Dan SK. MENPARPOSTEL
No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87menjelaskan bahwa obyek wisata adalah :
tempat ataukeadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yangdibangun dan
dikembangkan sehingga mempunyai daya tarikdan diusahakan sebagai tempat yang
dikunjungi wisatawan
Pada dasarnya obyek wisata dan atau
atraksi wisata menurut “Yoeti,1996”
adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yangmerupakan
daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjungke tempat itu.Suatu daerah
untuk menjadi DTW (Daerah Tujuan Wisata) yangbaik harus dikembangkan 3 (tiga)
hal agar daerah itu menarikuntuk dikunjungi, yaitu : yang pertama adanya something
to see,maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat, yang kedua
ialah adanya something to buy,maksudnya adalah sesuatu yang menarik dan
khas untuk dibeli, dan yang ketiga ialah adanya something to do, maksudnya adalah sesuatu aktivitas
yang dapat dilakukan ditempat itu.Ketiga hal tersbut merupakan unsur-unsur yang
kuat untukdaerah tujuan wisata sedangkan untuk pengembangan suatudaerah tujuan
wisata harus ada beberapa hal yang harusdiperhatikan, antara lain:Harus mampu
bersaing dengan obyek wisata yang ada danserupa dengan objek wisata di tempat
lain, harus tetap, tidak berubah dan tidak berpindah-pindahkecuali dari bidang
pembangunan dan pengembangan, harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai sertamempunyai
ciri-ciri khas tersendiri, dan harus menarik dalam pengertian secara umum
(bukanpengertian dari subjektif) dan sadar wisata masyarakatsetempat. (Editor: N.
Raymond Frans).
Melihat
cuplikan teori singkat yang telah diuraikan diatas, dimana potensi daya tarik yang ada Pemandian Air
panas Tirta Husada Cipanas Kedungoleng maka objek wisata tersebut seharusnnya
sudah mampu bersaing dengan objek wisata daerah lainnya karena memiliki potensi
yang cukup baik atau yangmempunyai kemungkinanuntuk dapat
dikembangkan jika dilihat dari unsur-unsur yang ada untuk menjadi daerah tujuan
wisata dan meningkatkan angka volume pengunjuung namun pada realita dilapangan
pengembangan pengelolaan potensiPemandian Air Panas Tirta Husada
Kedungoleng masih berktegori spesifik sehingga masih kurang diminati wisatwan.Kaitannya dengan potensi yang memiliki kemungkian dapat
dikembangkan di tempat tersebut maka penulis melakukan wawancara terhadap
beberapa warga sekitar dan kepada beberapa pengunjung.
Dari hasil
wawancara dengan beberapa orang, penulis mendapatkan gambaran tentang potensi
hebat yang ada di tempat wisata Pemandian Air panas Tirta Husada Cipanas
Kedungoleng yaitu seperti yang diungkapkan oleh bapak Slamet warga sekitar (02
Juni 2014) bahwa apabila pengmbangan pengelolaan objek wisata dapat diterapkan
secara optimal maka hasil pendapatannya pun bisa sangat membantu dalam
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dalam rangka pembangunan desa yang
mandiri yang membawa pengaruh besar dan patut menjadi kebanggaan daerah,
seandinya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan pengunjung dilengkapi seperti penyedian
tempat penginapan untuk pengunjung jauh, dibuat taman bermain anak dan selalu
terjaga keaman serta kebersihannya, kalau hal ini dilakukan tentu akan menarik
peminat untuk mendatangi tempat wisata ini
lebih banyak lagi.
Pernyataan lain
juga di ungkapkan oleh beberapa pengunjung yang diwawancarai, salah satunya keluarga ibu Maya (27 Juni 2014) yang
datang dari Bekasi sedang berlibur di rumah orang tuanya dan sedang berkunjung
ke PAP Tirta Husada, Air
hangat belerang ini diyakini bisa menyembuhkan penyakit, seperti rematik
atau badan pegal-pegal dan linu jika berendam disini,tapi tidak ada variasi
lain yang ditawarkan misalnya dibangun
Gazebo atau tempat main anak-anak agar lebih nyaman dan tidak terkesan monoton
hanya menawarkan kealamian air panas saja karena memang kami datang bersama dengan keluarga” katanya.Senada
dikemukakan oleh Pujianto warga Desa/KecamatanBumiayu.Dia mengatakan obyek
wisata PAP Tirta Husadasebenarnya bisa menjadi tempat rekreasi andalan jika dikembangkan
serius oleh Pemkab. "Misalnya saja didirikantaman bermain anak sehingga
fasilitas yang ditawarkanbervariasi, bukan air panas saja,"Begitu
pula diungkapkan pengunjung lain, Aris warga Pekuncen,
Banyumas menyatakan sengaja datang ke PAP Tirta Husada untuk penyembuhan
penyakit rematik.“Badan dan pikiran terasa rileks setelah berendam di air
hangat ini,” kata Supriyanto, pengunjung asal Bumiayu yang datang bersama
keluarganya itu.
Berdasarkan
wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang
menyebabkan kurang diminatinya objek wisata PAP Tirta husada oleh wisatwan
adalah karenapengelolaan potensi Pemandian
Air Panas Tirta Husada Kedungoleng masih
bersifat sangat spesifik. Spesifik disini diartikan bersifat khusus yang
ditunjukan pada kata :daya tarik satu satunya hanyalah menawarkan kealamian air
hangatnya saja. Sehingga Pemkab Pihak penglola PAP Tirta Husada perlu melakukan
pengembangan potensialnya berupa sentuhan baru terkait dengan perlusan area
wisata dan memprkaya fasilitas dan demi
memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung.
Perlu
Sentuhan Baru :Perlusan Area Wisata dan Memperkaya Fasilitas
Agar dapat menjadi salah satu
daerah tujuan wisata,diperlukan sentuhan baru.Misalnya memperluas area
danmemperkaya fasilitas. Pembenahan fasilitas akan menarik wisatawan.
Rendahnya volume pengunjung membuktikan
bahwa PAP Tirta husada masih kurang diminati para pengujung karena
pengelolaanobjek wisata yang masih bersifat spesifik atau monoton.Hal ini juga
diungkapkan oleh Pengelola PAP Tirta Husada M Rifai Saefudin mengakui
minimnyakunjungan wisatawan Perluasan LokasiPengelola obyek wisata PAP Tirta
Husada Ahmad Rivaimengatakan keluhan-keluhan kerap kali diutarakan
olehpengunjung."Mereka menginginkan tempat bersantai
untukduduk-duduk," katanya.Berkaitan hal itu, Rivai mengaku telah
mengajukan usulanperluasan kawasan obyek wisata. Perluasan tersebut
nantinyaberfungsi pembangunan gazebo dan taman bermain. "Sejauh ini,air
panas alami memang masih menjadi satu-satunya daya tarikobyek wisata PAP Tirta
Husada (Suara Merdeka).
Pengembangan potensi objek wisata
antara lain; perlu renovasi atau peremaajaan serta melengkapi sarana prasarana
untuk keperluan pengunjung, apalagi setelah terkena banjir pada tahun 2011
lalu. Menambah dan memperkaya fasilitas seperti disediakannya penginapan, di
sediakannya ruang ganti pakaian, tempat makan, mini market disekitar lokasi
(Semua buan milik pihak lain melainkan milik pihak objek wisata), dibangun
taman bermain anak dengan segala permainannya sepertipembangunan gazebo dan
tempat duduk,serta pembutan taman bunga dilokasi atas yang belum di kelola sama
sekali sepertinya menambah daya tarik. ''Jadi di samping renovasi sarana dan
prasarana jugadibutuhkan sentuhan baru, dalam hal ini Rivai menyatakan, Pemkab Dinas Parbudpora
terus membenahi kondisi PAP Tirta Husada demi memberikan pelayanan terbaik
kepada pengunjung.'' kata dia.Dia optimis."Jika pengembangan terus dilakukan,
objek wisata ini dapatmenjadi andalan PAD," kata dia.
Ada hal yang tidak kalah pentingnya
yang terkait dengan upaya pengembangan wisata yaitu perlunya pemasaran atau
promosi pariwista.Dalam kegiatan pemasaran maka akan ada kegiatan promosi,karena promosi ini
sangat diperlukan untuk mempertemukanantara produsen dengan konsumen,
memperkenalkan jenis danmutu barang dan jasa. Pemasaran adalah seluruh kegiatan
untuk mempertemukanpermintaan dan penawaran, sehingga pembeli mendapatkepuasan
dan penjual mendapat keuntungan maksimal denganresiko serendah-rendahnya
(James.J. Spillane dalamEdiwarsyah 1987).Lebih lanjut Winardi dalam Ediwarsyah
(1986) mengatakanbahwa pemasaran adalah aktifitas dunia usaha yangberhubungan
dengan arus benda-benda serta jasa-jasa dariproduksi sampai konsumsi dimana
termasuk tindakan membeli,menjual, menyelengarakan reklame, menstandarisasi,
pemisahanmenurut nilai, mengangkut, menyimpan benda-benda, sertainformasi
pasar. Berdasarkan penjelasan tersebut dapatlah di ambilsuatu kesimpulan bahwa
pemasaran adalah suatu kegiatan usahaperdagangan baik dalam bentuk
barang-barang atau jasa, didalamnyatermasuk tindakan memperkenalkan
barang-barang dan jasa,menjual, membeli, menstandarisasi dengan tujuan untuk
memberikepuasan antara Si penjual kepada Si pembeli dengan melaluiproses
pertukaran.
Jika dihubungkan dengan kepariwisataan maka yang menjadisasaran promosinya
adalah obyek wisata, yaitu dengan caramemaparkan keadaan daya tarik dari obyek
wisata, sarana danprasarana yang telah tersedia di obyek wisata,
sehinggamenimbulkan keinginan orang untuk berkunjung di obyek wisatatersebut
(www.rafansdetik.blogdetik.com). Berdasarkan gambaran di atas maka dapat
disimpulkan bahwatujuan promosi pariwisata adalah: agar calon wisatawan dapat
mengetahui bahwa ada obyekwisata yang baik untuk di kunjungi, untuk
meningkatkan jumlah arus kunjungan wisatawan, untuk menunjukkan pada calon
wisatawan tentang keadaanobyek wisata yang mempunyaikelebihan dibandingkan
dengan obyek wisata lainnya, dan untuk meningkatkan sumber pendapatan
masyarakatterutama yang ada di lingkungan obyek wisata.Jadi semua kegitan yang
diurikan tersebut diatas sekiranya dapat menjadi solusi permasalahan yang
sedang terjadi di PAP Tirta Husada.Selain itu semua kegitan sentuhan baru
tersebut juga bertujuan agar memberikan kenyamanan pada pengunjung sehingga PAP
Tirta Husada tidak lagi sepi melainkan banyak diminati pengunjung, volume
penujung meningkat dan menjadi objek wisata faforit daerah.
Kesimpulan
Potensi daya
tarik wisata memang harus dikembangkan dan di kelola serta dimanfaatkan
semaksimaal mungkin, pengelolaan yang masih berifat spesifik akan kurang
diminati oleh wisatawan. Sebagai salah satu contonya ialah di objek wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada desa
Kedungolengyakni hanya menawarkan air panas alami
saja. Pengelolaan Pemandian Air Panas Tirta Husada Kedungolng masih berkategori
spesifik menjadi penyebab utama rendahnya volume pengunjung. Untuk itu pihak
Pengelola PAP Tirta Husada harus
segera dan terus membenahi masalah tersebut.
Sebagai jalan
keluarnya untuk mengentaskan masalah, maka Pihak Pengelola Pemaandian Air Panas
Tirta Husada harus segera menyelesikan realitas yang sedang dihadapi tersebutyaitu berupa pemberian
sentuhan baruyang meliputi perluasan area dan memperkaya fasilitas objek wisata
serta mempromosikannya agar wisatawan lebih berminat untuk berkunjung dan
meningkatkan angka volume pengujung sehingga Pemandian Air Panas Tirta Husada
menjadi objek wisata faforit daerah.
DAFTAR
PUSTAKA
Profil desa Kedungoleng
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002
Suara Merdeka. PAP
Tirta Husada Perlu Dibangun Gazebo.2009
Suara Merdeka. Tirta
Husada Kurang Diminati Wisatawan.
2003
www.rafansdetik.blogdetik.com.Ilmu
Pengetahuan Pariwisata.index.php.2012
http//:rafansdetik.blogdetik.com/index.php/2014/07/03/ilmu-pengetahuan-pariwisata-promosi-pariwisata/
Wawancara
Wawancara dengan bapakM. RivaiSaefudin 02 Juli pukul
16.30
Wawancara dengan ibu Maya pada 02 Juli pukul 16.30
Wawancara dengan bapak Karmin pada 02 Juli pukul 19.00
Wawancara dengan bapak Slamet pada 02 Juli pukul 16.00
Wawancara dengan bapak Pujiyanto pada 03 Juli pukul
16.30
Wawancara dengan Sri pada 03 Juli pukul 15.30
Wawancara dengan Sari pada 03 Juli pukul 16.40
Wawancara dengan Aris pada 03 Juli pukul 17.05