Jumat, 09 Januari 2015

PEMANDIAN AIR PANAS TIRTA HUSADA DESA KEDUNGOLENG PERLU SENTUHAN

PEMANDIAN AIR PANAS TIRTA HUSADA DESA KEDUNGOLENG PERLU SENTUHAN
Oleh : Murniyati
Abstrack
Pemandian Air Panas Tirta Husada adalah objek wisata yang terletak di desa Kedungoleng bagian Barat tepatnya di pedukuhan Cipanas. Pemandian Air Panas Tirta Husada sebagai salah satu tempat wisata pemandian air panas alami yang dipercaya banyak orang dapat dimanfaatkan untuk terapi berbagai macam penyakit seperti penyakit kulit, rematik, pegal-pegal, linu dan lain-lain dengan berendam, selain itu juga sering di jadikan tempat rekreasi bersama keluarga yang cukup nyaman.Namun sayangnya tempat wisata PAP Tirta Husada yang sangat potensial menjadi tempat rekreasi untuk melepas penatdan rasa jenuh setelah menjalani aktivitas sehari-hariini rupanyamasih kurang diminati oleh wisatawan, hal ini disebabkan oleh pengelolaan tempat wisata yang masih terbilangsangat  spesifik yaknihanya menawarkan air panas alami saja.Melihat hal ini maka pihak pengelola objek wista PAP Tirta Husada harus segera membenahi realitas yang ada dengan memberi sentuhan baru yaitu memperluas dan memperkaya fasilitas objek wisataserta mempromosikannya agar wisatawan lebih berminat untuk berkunjung dan meningkatkan volume pengunjung sehingga Pemandian Air Panas Tirta Husada menjadi objek wisata faforit daerah.
Key word : Kedungoleng, wisata, Tirta Husada
Pendahuluan
Kedungoleng adalah desa di kecamatanPaguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia. Kedungoleng secara Geografis terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kedungoleng Bagian Barat dan Kedungoleng Bagian Timur dimana pembatasnya adalah sebuah hutan pinus, warga Kedungoleng menyebutnya Igir Kenanthi (profil Desa Kedungoleng). Pusat pelaksanaan Pemerintahan desa terletak di Kedungoleng bagian Barat dengan sebutan pedukuhan Cipanas. Desa Kedungoleng Terdiri dari beberapa Padukuhan antara lain Padukuhan Karangasem (Berbatasan langsung dengan Desa Kedungbanteng), Padukuhan Karanganyar, Padukuhan Karangbenda, Padukuhan Ciwaringin, Pedukuhan Cibeler, Pedukuhan Kedawung, Pedukuhan Cipanas, Pedukuhan Cigobang, Pedukuhan Cilancing, Pedukuhan Dawuhan, dan Pedukuhan Mapag. Desa ini mempunyai tempat wisata Pemandian Air Panas dengan nama Tirta Husada yaitu objek wisata yang menawarkan air panas asli yang berguna untuk terapi bemacam-macam penyakit seperti penyakit kulit, rheumatik, dan juga sebagai tempat rekreasi yang memiliki potensi alam sangat baik. terletak di desa Kedungoleng Kecamatan Paguyangan. Jarak Tempuh dari Ibukota Kabupaten ±75Km, Ibukota Kecamatan Paguyangan ±5 Km, dan dari Kota Bumiayu ±10 Km. Daya Tarik Wisata adalah Pemandangan Alam Pegunungan Hutan pinus.Wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada  sebenarnya memiliki potensi yang cukup baik, wisata Pemandian Air Panas Tirta HusadaKedungoleng atau biasa disebut pemandian Cipanas Kedungoleng, Kecamatan Pagu­yangan, Kabupaten Brebes, menjadi tempat favorit warga mengisi libur tahun baru, Berendam dan mandi air panas yang dapat menyembuhkan penyakit kulit, rematik dan lain-lain. Mereka yang berkunjung rata rata adalah rombongan keluarga.Adapula pasangan muda-mudi.Di lokasi, pengunjung memanfaatkan kolam-kolam pemandian dan kolam renang untuk menikmati kehangatan berendam di air belerang tersebut (Suara Merdeka).
Namun pada kenyatan yang adapotensi ini sangat disayangkan, dari hasil penelitian rupanya pengelolaan pemandian Air Panas Tirta Husada masih terbilang sangat  spesifik yakni hanya menawarkan air panas alami saja. Melihat hal ini maka Pihak pengelola objek wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada harus segera membenahi realitas yang ada.Salah satu alternatif yang ditawarkan dalam upaya pengentasan masalah tersebut adalah dengan memberi sentuhan baru yaitu memperluas dan memperkaya fasilitas objek wisata serta mempromosikannya agar wisatawan lebih berminat untuk berkunjung dan meningkatkan volume pengujung sehingga Pemandian Air Panas Tirta Husada menjadi objek wisata faforit daerah. Jika pemaanfatan pengelolaan objek wisata dapat diterapkan secara optimal maka hasil pendapatannya pun bisa sangat membantu dalam kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dalam rangka pembangunan desa yang mandiri yang membawa pengaruh besar dan patut menjadi kebanggaan daerah, hal itu  di ungkapkan oleh Bapak Slamet salah satu warga setempat saat diwawancara (02 Juli 2014).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, tulisan ini akan mencoba menguraikan mengapa objek wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada kurang di minatioleh para pengunjung atau wisatawan, padahal jika melihat dari potensi alam yang ada di objek wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada tersebut seharusnya sangat mampu membuat volume pengunjung yang banyak sehingga target pendapatan pun meningkat lebih tinggi.
Pengelolaan Pemandian Air Panas Tirta Husada Kedungolng masih berkategori spesifik
Untuk Mendeskripsikan realitas yang terjadi di Pemandiaan Air Panas Tirta Husada Cipanas desa Kedungoleng, penulis akan mencoba menguraikan tentang potensi yang ada di objek wisata tersebut yang sekiranya bisa dikembangkan secara optimal untuk pemanfaatan yang lebih maksimal dalam pengelolanya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di sebutkan makna dari kata potensi. po.ten.siialahkemampuan yangmempunyai kemungkinanuntuk dikembangkan;kekuatan; kesanggupan;daya.Katapotensi diartikan sebagai suatu kemampuan yang dapatdikembangkan dan potensi daerah adalah segala kemampuanyang ada pada suatu daerah yang dapat dikembangkan.Potensi daya tarik suatu obyek wisata adalah suatu sifat yangdimiliki oleh suatu obyek berupa keunikan, keaslian,kelangkaan, atau lain dari pada yang lain memiliki sifat yang menimbulkan semangat dan nilai bagi wisatawan.Suatu tempat atau keadaan alam yang sangat menarik pastisangat dinikmati oleh wisatawan pada umumnya. Objek wisatayang mempunyai potensi dan daya tarik wisata yang baik harusterus dibangun dan dikembangkan, sehinnga mempunyai dayatarik   agar wisatawan puas akan objek wisata yangdikunjunginya.Potensi dan daya tarik wisata di dalam obyek wisata yangberwujud pada ciptaan Tuhan Yang Maha Esa adalah keadaanalam. Daya tarik suatu obyekwisata sebagai sumber daya wisata antara lain: daya tarik historis,lokasi suatu kawasan obyek wisata yang memberikan suatupemandangan yang indah, perkembangan tehnik pengelolaan yang baik.Daya tarik suatu obyek wisata yang memiliki potensi haruslahmempunyai suatu keanekaragaman sumber daya alam hayati dandan ditunjang oleh keadaan lingkungannya (www.rafansdetik.blogdetik.com).
Sedangkan pengertian obyek wisata meurut dari beberapa sumber acuannya, antara lain adalah: Peraturan Pemerintah No. 24/1979 menjelaskan bahwaobyek wisata adalah : perwujudan dari ciptaan manusia, tatahidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaanalam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi. Dan SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87menjelaskan bahwa obyek wisata adalah : tempat ataukeadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yangdibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarikdan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan
Pada dasarnya obyek wisata dan atau atraksi wisata menurut “Yoeti,1996”  adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yangmerupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjungke tempat itu.Suatu daerah untuk menjadi DTW (Daerah Tujuan Wisata) yangbaik harus dikembangkan 3 (tiga) hal agar daerah itu menarikuntuk dikunjungi, yaitu : yang pertama adanya something to see,maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat, yang kedua ialah adanya something to buy,maksudnya adalah sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli, dan yang ketiga ialah adanya something to do, maksudnya adalah sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan ditempat itu.Ketiga hal tersbut merupakan unsur-unsur yang kuat untukdaerah tujuan wisata sedangkan untuk pengembangan suatudaerah tujuan wisata harus ada beberapa hal yang harusdiperhatikan, antara lain:Harus mampu bersaing dengan obyek wisata yang ada danserupa dengan objek wisata di tempat lain, harus tetap, tidak berubah dan tidak berpindah-pindahkecuali dari bidang pembangunan dan pengembangan, harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai sertamempunyai ciri-ciri khas tersendiri, dan harus menarik dalam pengertian secara umum (bukanpengertian dari subjektif) dan sadar wisata masyarakatsetempat. (Editor: N. Raymond Frans).
Melihat cuplikan teori singkat yang telah diuraikan diatas, dimana  potensi daya tarik yang ada Pemandian Air panas Tirta Husada Cipanas Kedungoleng maka objek wisata tersebut seharusnnya sudah mampu bersaing dengan objek wisata daerah lainnya karena memiliki potensi yang cukup baik atau yangmempunyai kemungkinanuntuk dapat dikembangkan jika dilihat dari unsur-unsur yang ada untuk menjadi daerah tujuan wisata dan meningkatkan angka volume pengunjuung namun pada realita dilapangan pengembangan pengelolaan potensiPemandian Air Panas Tirta Husada Kedungoleng masih berktegori spesifik sehingga masih kurang diminati wisatwan.Kaitannya dengan potensi yang memiliki kemungkian dapat dikembangkan di tempat tersebut maka penulis melakukan wawancara terhadap beberapa warga sekitar dan kepada beberapa pengunjung.
Dari hasil wawancara dengan beberapa orang, penulis mendapatkan gambaran tentang potensi hebat yang ada di tempat wisata Pemandian Air panas Tirta Husada Cipanas Kedungoleng yaitu seperti yang diungkapkan oleh bapak Slamet warga sekitar (02 Juni 2014) bahwa apabila pengmbangan pengelolaan objek wisata dapat diterapkan secara optimal maka hasil pendapatannya pun bisa sangat membantu dalam kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dalam rangka pembangunan desa yang mandiri yang membawa pengaruh besar dan patut menjadi kebanggaan daerah, seandinya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan pengunjung dilengkapi seperti penyedian tempat penginapan untuk pengunjung jauh, dibuat taman bermain anak dan selalu terjaga keaman serta kebersihannya, kalau hal ini dilakukan tentu akan menarik peminat untuk mendatangi tempat wisata ini  lebih banyak lagi.
Pernyataan lain juga di ungkapkan oleh beberapa pengunjung yang diwawancarai, salah  satunya keluarga ibu Maya (27 Juni 2014) yang datang dari Bekasi sedang berlibur di rumah orang tuanya dan sedang berkunjung ke PAP Tirta Husada, Air hangat belerang ini diyakini bisa menyembuhkan penyakit, seperti re­matik atau badan pegal-pegal dan linu jika berendam disini,tapi tidak ada variasi lain yang ditawarkan  misalnya dibangun Gazebo atau tempat main anak-anak agar lebih nyaman dan tidak terkesan monoton hanya menawarkan kealamian air panas saja  karena memang kami datang bersama  dengan keluarga” katanya.Senada dikemukakan oleh Pujianto warga Desa/KecamatanBumiayu.Dia mengatakan obyek wisata PAP Tirta Husadasebenarnya bisa menjadi tempat rekreasi andalan jika dikembangkan serius oleh Pemkab. "Misalnya saja didirikantaman bermain anak sehingga fasilitas yang ditawarkanbervariasi, bukan air panas saja,"Begitu pula diungkapkan  pe­ngunjung lain, Aris warga Pe­kuncen, Banyumas menyatakan sengaja datang ke PAP Tirta Husada untuk pe­nyembuhan penyakit rematik.“Badan dan pikiran terasa rileks setelah berendam di air hangat ini,” kata Supri­yanto, pengunjung asal Bumiayu yang datang bersama keluarganya itu.
Berdasarkan wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kurang diminatinya objek wisata PAP Tirta husada oleh wisatwan adalah karenapengelolaan potensi Pemandian Air Panas Tirta Husada Kedungoleng  masih bersifat sangat spesifik. Spesifik disini diartikan bersifat khusus yang ditunjukan pada kata :daya tarik satu satunya hanyalah menawarkan kealamian air hangatnya saja. Sehingga Pemkab Pihak penglola PAP Tirta Husada perlu melakukan pengembangan potensialnya berupa sentuhan baru terkait dengan perlusan area wisata  dan memprkaya fasilitas dan demi memberikan pelayanan terbaik kepada pe­ngunjung.
Perlu Sentuhan Baru :Perlusan Area Wisata  dan Memperkaya Fasilitas
Agar dapat menjadi salah satu daerah tujuan wisata,diperlukan sentuhan baru.Misalnya memperluas area danmemperkaya fasilitas. Pembenahan fasilitas akan menarik wisatawan. Rendahnya volume pengunjung membuktikan bahwa PAP Tirta husada masih kurang diminati para pengujung karena pengelolaanobjek wisata yang masih bersifat spesifik atau monoton.Hal ini juga diungkapkan oleh Pengelola PAP Tirta Husada M Rifai Saefudin mengakui minimnyakunjungan wisatawan Perluasan LokasiPengelola obyek wisata PAP Tirta Husada Ahmad Rivaimengatakan keluhan-keluhan kerap kali diutarakan olehpengunjung."Mereka menginginkan tempat bersantai untukduduk-duduk," katanya.Berkaitan hal itu, Rivai mengaku telah mengajukan usulanperluasan kawasan obyek wisata. Perluasan tersebut nantinyaberfungsi pembangunan gazebo dan taman bermain. "Sejauh ini,air panas alami memang masih menjadi satu-satunya daya tarikobyek wisata PAP Tirta Husada (Suara Merdeka).
Pengembangan potensi objek wisata antara lain; perlu renovasi atau peremaajaan serta melengkapi sarana prasarana untuk keperluan pengunjung, apalagi setelah terkena banjir pada tahun 2011 lalu. Menambah dan memperkaya fasilitas seperti disediakannya penginapan, di sediakannya ruang ganti pakaian, tempat makan, mini market disekitar lokasi (Semua buan milik pihak lain melainkan milik pihak objek wisata), dibangun taman bermain anak dengan segala permainannya sepertipembangunan gazebo dan tempat duduk,serta pembutan taman bunga dilokasi atas yang belum di kelola sama sekali sepertinya menambah daya tarik. ''Jadi di samping renovasi sarana dan prasarana jugadibutuhkan sentuhan baru, dalam hal ini Rivai menyatakan, Pemkab Dinas Parbudpora terus membenahi kondisi PAP Tirta Husada demi memberikan pelayanan terbaik kepada pe­ngunjung.'' kata dia.Dia optimis."Jika pengembangan terus dilakukan, objek wisata ini dapatmenjadi andalan PAD," kata dia.
Ada hal yang tidak kalah pentingnya yang terkait dengan upaya pengembangan wisata yaitu perlunya pemasaran atau promosi pariwista.Dalam kegiatan pemasaran maka akan ada kegiatan promosi,karena promosi ini sangat diperlukan untuk mempertemukanantara produsen dengan konsumen, memperkenalkan jenis danmutu barang dan jasa. Pemasaran adalah seluruh kegiatan untuk mempertemukanpermintaan dan penawaran, sehingga pembeli mendapatkepuasan dan penjual mendapat keuntungan maksimal denganresiko serendah-rendahnya (James.J. Spillane dalamEdiwarsyah 1987).Lebih lanjut Winardi dalam Ediwarsyah (1986) mengatakanbahwa pemasaran adalah aktifitas dunia usaha yangberhubungan dengan arus benda-benda serta jasa-jasa dariproduksi sampai konsumsi dimana termasuk tindakan membeli,menjual, menyelengarakan reklame, menstandarisasi, pemisahanmenurut nilai, mengangkut, menyimpan benda-benda, sertainformasi pasar. Berdasarkan penjelasan tersebut dapatlah di ambilsuatu kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan usahaperdagangan baik dalam bentuk barang-barang atau jasa, didalamnyatermasuk tindakan memperkenalkan barang-barang dan jasa,menjual, membeli, menstandarisasi dengan tujuan untuk memberikepuasan antara Si penjual kepada Si pembeli dengan melaluiproses pertukaran.
Jika dihubungkan dengan kepariwisataan maka yang menjadisasaran promosinya adalah obyek wisata, yaitu dengan caramemaparkan keadaan daya tarik dari obyek wisata, sarana danprasarana yang telah tersedia di obyek wisata, sehinggamenimbulkan keinginan orang untuk berkunjung di obyek wisatatersebut (www.rafansdetik.blogdetik.com). Berdasarkan gambaran di atas maka dapat disimpulkan bahwatujuan promosi pariwisata adalah: agar calon wisatawan dapat mengetahui bahwa ada obyekwisata yang baik untuk di kunjungi, untuk meningkatkan jumlah arus kunjungan wisatawan, untuk menunjukkan pada calon wisatawan tentang keadaanobyek wisata yang mempunyaikelebihan dibandingkan dengan obyek wisata lainnya, dan untuk meningkatkan sumber pendapatan masyarakatterutama yang ada di lingkungan obyek wisata.Jadi semua kegitan yang diurikan tersebut diatas sekiranya dapat menjadi solusi permasalahan yang sedang terjadi di PAP Tirta Husada.Selain itu semua kegitan sentuhan baru tersebut juga bertujuan agar memberikan kenyamanan pada pengunjung sehingga PAP Tirta Husada tidak lagi sepi melainkan banyak diminati pengunjung, volume penujung meningkat dan menjadi objek wisata faforit daerah.
Kesimpulan
Potensi daya tarik wisata memang harus dikembangkan dan di kelola serta dimanfaatkan semaksimaal mungkin, pengelolaan yang masih berifat spesifik akan kurang diminati oleh wisatawan. Sebagai salah satu contonya ialah di objek wisata  Pemandian Air Panas Tirta Husada desa Kedungolengyakni hanya menawarkan air panas alami saja. Pengelolaan Pemandian Air Panas Tirta Husada Kedungolng masih berkategori spesifik menjadi penyebab utama rendahnya volume pengunjung. Untuk itu pihak Pengelola PAP Tirta Husada  harus segera  dan terus membenahi masalah tersebut.
Sebagai jalan keluarnya untuk mengentaskan masalah, maka Pihak Pengelola Pemaandian Air Panas Tirta Husada harus segera menyelesikan realitas yang  sedang dihadapi tersebutyaitu berupa pemberian sentuhan baruyang meliputi perluasan area dan memperkaya fasilitas objek wisata serta mempromosikannya agar wisatawan lebih berminat untuk berkunjung dan meningkatkan angka volume pengujung sehingga Pemandian Air Panas Tirta Husada menjadi objek wisata faforit daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Profil desa Kedungoleng
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002
Suara Merdeka. PAP Tirta Husada Perlu Dibangun Gazebo.2009
Suara Merdeka. Tirta Husada Kurang Diminati Wisatawan. 2003
www.rafansdetik.blogdetik.com.Ilmu Pengetahuan Pariwisata.index.php.2012
http//:rafansdetik.blogdetik.com/index.php/2014/07/03/ilmu-pengetahuan-pariwisata-promosi-pariwisata/

Wawancara
Wawancara dengan bapakM. RivaiSaefudin 02 Juli pukul 16.30
Wawancara dengan ibu Maya  pada 02 Juli pukul 16.30
Wawancara dengan bapak Karmin pada 02 Juli pukul 19.00
Wawancara dengan bapak Slamet pada 02 Juli pukul 16.00
Wawancara dengan bapak Pujiyanto pada 03 Juli pukul 16.30
Wawancara dengan Sri pada 03 Juli pukul 15.30
Wawancara dengan Sari pada 03 Juli pukul 16.40

Wawancara dengan Aris pada 03 Juli pukul 17.05

CERITA ANAK


“ SALMAN KEBANGGAN ORANG TUA ”

Disebuah desa yang terpencil hiduplah seorang janda yang memilki seorang putra. Beliau bernama ibu Latifah. Janda tersebut memilki seorang anak yang cacat yakni kaki dan tangannya tidak bisa bergerak dan berfungsi semestinya seperti anak-anak lain. Sekitar satu  tahun lalu, saat ia berusia lima tahun, ayahnya telah meninggal. Untuk menghidupi keluarganya beliau bekerja sebagai buruh tani di desanya dan menggolang tanah peninggalan suaminya. Sekarang tinggalah seorang ibu yang sabar merawat dia dengan penuh kasih sayang, walaupun ia dalam keadaan cacat.
Salman….begitulah nama panggilannya. Nama yang indah diberikan oleh ayahnya. Keseharian Salman biasanya berada dirumah sambil menunnggui ibunya pulang kerja. Terkadang ia merasa bosan jika berada dirumah terus seharian.
 Suatu hari Salman keluar dari rumah tanpa sepengetahuan ibunya. Padahal ia di suruh untuk menunggui dan menjaga jemuran padi, karena ibunya sedang pergi ke pasar. Dengan sangat kesulitan Salman berjalan dengan mengesot menuju taman tepat bermain teman-teman sebayanya. Sesampainya ditaman, tiba-tiba salah satu teman menghampirinya dari belakang. Ia adalah si Ucok anaknya Bapak RT desa itu. Ucok memang terkenal anak yang sedikit usil. Ucok membuat Salman kaget dari belakang, ia menepuk pundak Salman sambil berkata sedang apa kamu disini ?, mau ikut bermain dengn kami yaah…….”. Lalu si Ucok segera berteriak “ Heiiiiiiii…….. teman-teman, coba lihat ke sini !!!!, ada si cacat ingin bermain dengan kita”. Lalu dengan serempak mereka tertawa menghina Salman.”Hahahahahahha… hahahahahha”
Dari kejadian ini si Salman langsung terburu-buru pulang karena malu dan kesal akibat cacian dari teman-teman yang dilontarkan kepada dirinya. Setelah sampai dirumah, ia langsung masuk ke kamar menyendiri sambil menangis tiada hentinya. Ia merasa sangat sedih karena keadaan dirinya yang tak sesempurna fisik teman-temannya dan tak sanggup menahan kepiluan akibat  hinaan dari temannya. Sambil merenung seorang diri, Salman berkata ‘’ Tuhan… kenapa aku seperti ini ?,,, Tangan dan kakiku susah bergerak, mau makan harus di ambilin ibu, mau minum harus diambilin ibu, bukannya membantu ibumalah menyusahkan terus….. kenapa begini Tuhan…..???, Salman jadi iri dengan teman-teman lain, mereka bisa melakukan apa saja yang mereka mau, bisa lari-lari, main melompat-lompat, main bersama”. Salman terus saja menangisi nasibnya hingga hujan turun sangat lebat, seakan-akan langit ikut merasakan penderitaannya hingga meneteskan air hujan seperti tangisan Salman.
“Salman… Salmaan… Salmaaan… dimana kamu nak…?”  teriak ibunya yang sejak tadi mencari anaknnya. Dibalik jendela yang sudah sedikit rusak dan terbuka, lalu sang ibu melihat Salman yang sedang terlihat sangat sadih di dalam kamar. Ibunya langsung masuk ke kamar dan mengusap kepalanya sambil  mencoba menenangkan anaknya “ Salman, anak ibu… janganlah kamu bersedih naaak…. Mengapa salman tadi keluar dari rumah?, padahal ibu memintamu untukmenunggui dan menjaga jemuran padi itu ?. Lihat keadaanmu Saalman!, hanyalah cacian yang kamu dapat kalau keluar dari rumah”. Lalu salman menjawab ” maafkan Salman Bu,,, HUHUHUUU…… mengapa salman seperti ini?, Salman ingin seperti teman lainnya Bu……Huhuuuhhuuu”.
Perasaan sedihpun meliputi ibunya. Sang ibu menasehatinya “ Sudahlah Salman,,, kamu tidak boleh berbicara seperti itu. Lebih baik kamu berdoa kepada Tuhan, dari pada menggerutu begini !!!. Dengan nasihat ibunya Salman mulai menghentikan tangisannya. Kemudian dimandikannya Salman oleh ibunya, karena hari sudah mulai sore dan Salman sholat serta berdoa agar dia dapat membahagiakan, membanggakan orang tuanya dan diberikan ketabahan.
Singkat cerita tiga hari kemudian, pada saat ibunya pergi ke pasar seperti biasanya Salman sedang menunggui ibunya sambil sedikit demi sedikit melakukan pekerjaan rumah. Ia dengan senang hati beruaha untuk membuat hati orang tuanya senang. Ketika Salman sedang berusaha meraih sapu dengan kakinya yang sangat sulit digerakkan, tiba-tiba Salman sangat terkejut melihat sinar yang begitu terang menghampiri dirinya bak petir menyambar. Apa yang terjadi ???.
Ternyata sinar yang begitu terang adalah peri yang cantik jelita bagai bidadari seperti dalam cerita. Salman sangat ketakutan dan berteriak meminta pertolongan “ Tolong.,,,,,, tolong.,,,,,jangan lukai aku!!, kamu siapa?”. Ditengah ketakutan Salman, peri itu berkata “ Salman.. aku tidak akan menyakimu, aku peri, kedatanganku kesini justru akan membantumu…”.Lalu dengan sekejap  peri itu menjadikan rumah Salman bersih dan rapi.
“Lihat Salman!”, seru peri cantik itu. “Semuanya sudah bersih dan rapi, sekarang katakana permintaanmu anak manis ?”. Salman menggeleng-gelengkan kepala dengan sangat heran atas kejadian tersebut. Kemudian Salman berkata “Aku tidak ingin apa-apa, aku hanya ingin membanggakan ibuku agar Beliau tidak sedih”. Lalu peri memberikan sebuah buntalan pada Salman, “Ambillah ini Salman!, berikan pada ibumu untuk belanja apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup kalian”. Salman bertanya “Apa ini ?”. Dengan sikap ragu-ragu ia menerima buntalan itu dan sekilas peri cantik menghilang. Crriiiiiiing…………
Salman segera membuka buntalan atau kantong tersebut dengan sangat penasaran. Ternyata isi dari buntalan itu adalah kepingan koin emas yang berkilau. Segera setelah ibunya pulang Salman langsung memberikan buntalan kepada ibunya dan menceritakan kejadian itu. Salman dan ibunya sangat bahagia nan haru.
Keesokan harinya mereka bersama pergi ke pasar. Setelah sampai di pasar mereka membeli beras, sayuran, daging, buah-buhan segar dan makanan lainnya serta membeli segala yang dibutuhkan untuk hidup mereka dengan menggunkan kepigan koin emas yang tiada habis-habisnya. Kini Salman pun sudah tidak lagi merasa putus asa. Teman-temannya seperti Ucok dan yang lainnya kini telah sadar dan mereka tidak menghina salman lagi, mereka sering bermain di taman dan sering belajar bersama dengan menjaga kehangatan dan keakraban pertemanan mereka. Mereka menyadari semua orang tidak ada yang sempurna dan harus saling mnyayangi agar hidup bahagia.
Akhirnya mereka hidup saling menyayangi baik antara Salman dengan keluarganya maupun dengan teman-temannya. Mereka hidup bahagia, dan keluarga Salman sangat senang. Terlebih ibunya Salman merasa sanggat bangga memiliki buah hati seperti Salman dan terus bersyukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ibu Salman berkata “Nak, ibu senang dan bangga memiliki  anak sepertimu”.




“ SALMAN KEBANGGAN ORANG TUA ”

Disebuah desa yang terpencil hiduplah seorang janda yang memilki seorang putra. Beliau bernama ibu Latifah. Janda tersebut memilki seorang anak yang cacat yakni kaki dan tangannya tidak bisa bergerak dan berfungsi semestinya seperti anak-anak lain. Sekitar satu  tahun lalu, saat ia berusia lima tahun, ayahnya telah meninggal. Untuk menghidupi keluarganya beliau bekerja sebagai buruh tani di desanya dan menggolang tanah peninggalan suaminya. Sekarang tinggalah seorang ibu yang sabar merawat dia dengan penuh kasih sayang, walaupun ia dalam keadaan cacat.
Salman….begitulah nama panggilannya. Nama yang indah diberikan oleh ayahnya. Keseharian Salman biasanya berada dirumah sambil menunnggui ibunya pulang kerja. Terkadang ia merasa bosan jika berada dirumah terus seharian.
 Suatu hari Salman keluar dari rumah tanpa sepengetahuan ibunya. Padahal ia di suruh untuk menunggui dan menjaga jemuran padi, karena ibunya sedang pergi ke pasar. Dengan sangat kesulitan Salman berjalan dengan mengesot menuju taman tepat bermain teman-teman sebayanya. Sesampainya ditaman, tiba-tiba salah satu teman menghampirinya dari belakang. Ia adalah si Ucok anaknya Bapak RT desa itu. Ucok memang terkenal anak yang sedikit usil. Ucok membuat Salman kaget dari belakang, ia menepuk pundak Salman sambil berkata sedang apa kamu disini ?, mau ikut bermain dengn kami yaah…….”. Lalu si Ucok segera berteriak “ Heiiiiiiii…….. teman-teman, coba lihat ke sini !!!!, ada si cacat ingin bermain dengan kita”. Lalu dengan serempak mereka tertawa menghina Salman.”Hahahahahahha… hahahahahha”
Dari kejadian ini si Salman langsung terburu-buru pulang karena malu dan kesal akibat cacian dari teman-teman yang dilontarkan kepada dirinya. Setelah sampai dirumah, ia langsung masuk ke kamar menyendiri sambil menangis tiada hentinya. Ia merasa sangat sedih karena keadaan dirinya yang tak sesempurna fisik teman-temannya dan tak sanggup menahan kepiluan akibat  hinaan dari temannya. Sambil merenung seorang diri, Salman berkata ‘’ Tuhan… kenapa aku seperti ini ?,,, Tangan dan kakiku susah bergerak, mau makan harus di ambilin ibu, mau minum harus diambilin ibu, bukannya membantu ibumalah menyusahkan terus….. kenapa begini Tuhan…..???, Salman jadi iri dengan teman-teman lain, mereka bisa melakukan apa saja yang mereka mau, bisa lari-lari, main melompat-lompat, main bersama”. Salman terus saja menangisi nasibnya hingga hujan turun sangat lebat, seakan-akan langit ikut merasakan penderitaannya hingga meneteskan air hujan seperti tangisan Salman.
“Salman… Salmaan… Salmaaan… dimana kamu nak…?”  teriak ibunya yang sejak tadi mencari anaknnya. Dibalik jendela yang sudah sedikit rusak dan terbuka, lalu sang ibu melihat Salman yang sedang terlihat sangat sadih di dalam kamar. Ibunya langsung masuk ke kamar dan mengusap kepalanya sambil  mencoba menenangkan anaknya “ Salman, anak ibu… janganlah kamu bersedih naaak…. Mengapa salman tadi keluar dari rumah?, padahal ibu memintamu untukmenunggui dan menjaga jemuran padi itu ?. Lihat keadaanmu Saalman!, hanyalah cacian yang kamu dapat kalau keluar dari rumah”. Lalu salman menjawab ” maafkan Salman Bu,,, HUHUHUUU…… mengapa salman seperti ini?, Salman ingin seperti teman lainnya Bu……Huhuuuhhuuu”.
Perasaan sedihpun meliputi ibunya. Sang ibu menasehatinya “ Sudahlah Salman,,, kamu tidak boleh berbicara seperti itu. Lebih baik kamu berdoa kepada Tuhan, dari pada menggerutu begini !!!. Dengan nasihat ibunya Salman mulai menghentikan tangisannya. Kemudian dimandikannya Salman oleh ibunya, karena hari sudah mulai sore dan Salman sholat serta berdoa agar dia dapat membahagiakan, membanggakan orang tuanya dan diberikan ketabahan.
Singkat cerita tiga hari kemudian, pada saat ibunya pergi ke pasar seperti biasanya Salman sedang menunggui ibunya sambil sedikit demi sedikit melakukan pekerjaan rumah. Ia dengan senang hati beruaha untuk membuat hati orang tuanya senang. Ketika Salman sedang berusaha meraih sapu dengan kakinya yang sangat sulit digerakkan, tiba-tiba Salman sangat terkejut melihat sinar yang begitu terang menghampiri dirinya bak petir menyambar. Apa yang terjadi ???.
Ternyata sinar yang begitu terang adalah peri yang cantik jelita bagai bidadari seperti dalam cerita. Salman sangat ketakutan dan berteriak meminta pertolongan “ Tolong.,,,,,, tolong.,,,,,jangan lukai aku!!, kamu siapa?”. Ditengah ketakutan Salman, peri itu berkata “ Salman.. aku tidak akan menyakimu, aku peri, kedatanganku kesini justru akan membantumu…”.Lalu dengan sekejap  peri itu menjadikan rumah Salman bersih dan rapi.
“Lihat Salman!”, seru peri cantik itu. “Semuanya sudah bersih dan rapi, sekarang katakana permintaanmu anak manis ?”. Salman menggeleng-gelengkan kepala dengan sangat heran atas kejadian tersebut. Kemudian Salman berkata “Aku tidak ingin apa-apa, aku hanya ingin membanggakan ibuku agar Beliau tidak sedih”. Lalu peri memberikan sebuah buntalan pada Salman, “Ambillah ini Salman!, berikan pada ibumu untuk belanja apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup kalian”. Salman bertanya “Apa ini ?”. Dengan sikap ragu-ragu ia menerima buntalan itu dan sekilas peri cantik menghilang. Crriiiiiiing…………
Salman segera membuka buntalan atau kantong tersebut dengan sangat penasaran. Ternyata isi dari buntalan itu adalah kepingan koin emas yang berkilau. Segera setelah ibunya pulang Salman langsung memberikan buntalan kepada ibunya dan menceritakan kejadian itu. Salman dan ibunya sangat bahagia nan haru.
Keesokan harinya mereka bersama pergi ke pasar. Setelah sampai di pasar mereka membeli beras, sayuran, daging, buah-buhan segar dan makanan lainnya serta membeli segala yang dibutuhkan untuk hidup mereka dengan menggunkan kepigan koin emas yang tiada habis-habisnya. Kini Salman pun sudah tidak lagi merasa putus asa. Teman-temannya seperti Ucok dan yang lainnya kini telah sadar dan mereka tidak menghina salman lagi, mereka sering bermain di taman dan sering belajar bersama dengan menjaga kehangatan dan keakraban pertemanan mereka. Mereka menyadari semua orang tidak ada yang sempurna dan harus saling mnyayangi agar hidup bahagia.
Akhirnya mereka hidup saling menyayangi baik antara Salman dengan keluarganya maupun dengan teman-temannya. Mereka hidup bahagia, dan keluarga Salman sangat senang. Terlebih ibunya Salman merasa sanggat bangga memiliki buah hati seperti Salman dan terus bersyukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ibu Salman berkata “Nak, ibu senang dan bangga memiliki  anak sepertimu”.



MAKALAH DAMPAK TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahadalah sebagai berikut:
         1.         Bagaimana definisi teknologi menurut para ahli ?
         2.         Bagaimana perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan?
         3.         Bagaimana pengaruh positif teknologi terhadap dunia pendidikan?
         4.         Bagaimana pengaruh negatif teknologi terhadap dunia pendidikan?

C.      Tujuan
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk menjelaskan definisi teknologi menurut para ahli.
2.      Untuk menjelaskan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan.
3.      Untuk menjelaskan positif teknologi terhadap dunia pendidikan.
4.      Untuk menjelaskanpengaruh negatif teknologi terhadap dunia pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.          Teknologi Menurut Para Ahli
Nana Syaodih S. menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dahulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.Sedangkan menurut Jaques Ellul memberi arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.

B.          Perkembangan Teknologi dalam Dunia Pendidikan
Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The International Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan Pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu  : Learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan), learning to do (belajar untuk mengetahui keterampilan), learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan  Learningto live together (belajar untuk hidup bermasyarakat), untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
Menurut Rosenberg ( 2001 ), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada beberapa pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
a.    Dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja,
b.    Dari kertas ke “on line” atau saluran,
c.    Dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail dan lain sebagainya. Interaksi antar guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka dan juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber media cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran Maya, yaitu proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media Teknologi Komunikasi dan Informasi khususnya Internet. Menurut Rosenberg (2001), e-learning merupakan satu penggunaan Tekonologi Internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria, yaitu:
a.    E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau Informasi,
b.    Pengiriman sampai kepengguna terakhir melalui komputer  dengan menggunakan teknologi Internet yang standar,
c.    Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.

Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi itu sendiri pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satellite atau komputer.
Robin Paul Ajjelo juga mngemukakan secara ilustratif bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa:
a.    Komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau di dengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara.
b.    Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode security untuk masuk rumah, kalkulator dan sebagainya.
c.    Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV.
d.   Alat-alat musik.
e.    Alat-alat olahraga.
f.     Bingkisan untuk makan siang.
Hal itu menunjukkan bahwa gejala kelengkapan anak sekolah dimasa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa Internet sebagai alat bantu belajar.
Sebagai sebuah proses, teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia (AECT, 1977), Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya Teknologi Pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu/kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah Kualitas tertentu saja, ini dapat dipecahkan melalui pendekatan Teknologi Pendidikan.
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering jumpai adanya pemfaatan dari perkembangan Teknologi dalam dunia pendidikan, seperti yang sering dilakukan oleh guru atau dosen yaitu mengkombinasikan alat teknologi dalam peroses pembelajaran.
Internet merupakan salah satu alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
Namun demikian, dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh lupa bahwa Teknologi itu tidak hanya mendatangkan manfaat positif, melainkan juga akan dapat mendatangkan dampak negatif, inilah yang harus tetap kita waspadai. Mengingat saat sekarang ini sering kita jumpai dimana-mana banyak para pelajar dan mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas Teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hal ini dapat mendatangkan dampak yang negatif.

C.      Pengaruh Positif Teknologi Terhadap Dunia Pendidikan
a.    Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.      
b.    Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
c.    Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga  menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.
d.   Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
e.    Pemenuhan  kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu ; Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan  waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu  :
                1.       Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik.
                2.        Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks.
                3.       Mempercepat proses yang lama.
                4.       Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi.
                5.       Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan.
D.      Pengaruh Negatif Teknologi terhadap Dunia Pendidikan
Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan, antara lain:
a.    Siswa menjadi malas belajar
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti Facebook, Chating, Friendster dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
b.    Terjadinya pelanggaran Asusila.
Sering kita dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila dilakukan oleh seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti terjadinya tawuran antar pelajar, terjadi priseks, pemerkosaan siswi dan lain-lain.
c.    Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa
d.   Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.
Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat Internet dan mengkopi paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.
e.    Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian,  sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.


f.     Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya ; seorang Heker dengan kemampuannya melakukan penerobosan sistem sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke Bank atau kekantor-kantor, cukup dengan melakukan pembobolan   system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya
g.    Adanya penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan Teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering akli kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan dampak positif dan dampak negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut masyarakat. Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Pendidikan tidak antipati atau alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sebaliknya menjadi subyek atau pelopor dalam pengembangannya.

DAFTAR PUSTAKA

Gairola, C. M. 2004. Information and Communications Technology for Development. New Delhi: Elsevier.

Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung, Penerbit:Alfabeta.
3
Sari P., 2012. PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN. http://pinasari.blogspot.com/2012/12/pengaruh-teknologi-terhadap-pendidikan.htm

Lechamon. 2012. http://iechamoetzz.blogspot.com/2011/03/pengaruh-iptek-dalam-pendidikan.html